Kelola Laporan Keuangan Klinik Lebih Digital Dengan teraMedik

Reading Time: 7 minutes

Performa pengelolaan laporan keuangan klinik atau rumah sakit akan lebih maksimal dengan mengintegrasikan SIM klinik dari teraMedik!

Dalam upaya pengambilan keputusan bisnis dan rencana bisnis di masa mendatang, sejatinya perusahaan atau instansi tertentu perlu memiliki serangkaian bahan pertimbangan atau evaluasi. Sebut saja instansi penyedia layanan kesehatan, contohnya klinik, yang membutuhkan dokumentasi laporan keuangan klinik. Di samping laporan-laporan lain seperti laporan kunjungan pasien, rekam medis pasien, inventaris klinik, hingga bahkan laporan pendapatan dari pelayanan tenaga kesehatan dan farmasi klinik.

Pengertian Laporan Keuangan Klinik

Seperti namanya, arti dari laporan keuangan klinik adalah catatan informasi keuangan pada suatu periode akuntansi yang berguna dalam menggambarkan kondisi atau kinerja finansial klinik. Dengan begitu, laporan tersebut sangat penting bagi keberlangsungan klinik saat ini atau di tahun-tahun mendatang.

Umumnya, laporan keuangan klinik berisikan catatan transaksi penjualan dan pembelian di dalam klinik serta transaksi moneter klinik lainnya. Di mana penyusunan laporan dilakukan ketika memasuki akhir periode akuntansi. Baik satu bulan, enam bulan, dua belas bulan, atau setiap periode waktu tertentu yang sesuai dengan kebijakan internal klinik.

Jenis Laporan Keuangan Klinik

Data terkait transaksi dan keuangan klinik haruslah tercatat dengan akurat. Tujuannya agar tenaga kesehatan beserta stakeholder klinik dapat mengevaluasi dan mencegah adanya kemungkinan masalah pada kondisi keuangannya. Untuk melakukannya, umumnya Anda perlu membuat lima jenis atau format utama laporan keuangan yang sesuai dengan standar sistem manajemen keuangan di Indonesia. Kelima jenis tersebut adalah:

  1. Laporan Laba Rugi adalah laporan yang berguna untuk mengetahui apakah bisnis mengalami keuntungan atau kerugian pada satu periode akuntansi. Laporan laba rugi biasanya berisikan informasi terkait pendapatan, beban finansial, laporan harga pokok produksi, beban pajak, dan jumlah laba atau rugi bisnis.
  2. Laporan Perubahan Modal adalah laporan yang menggambarkan perubahan seperti peningkatan atau penurunan modal dan aktiva bersih selama satu periode akuntansi. Komponen yang diperlukan untuk membuat laporan perubahan modal adalah:
    • Modal bisnis di awal periode operasional
    • Pengambilan dana pribadi pemilik bisnis
    • Jumlah laba dan rugi bersih bisnis dalam periode tersebut.
  3. Laporan Neraca atau Balance Sheet adalah laporan yang berisikan posisi dan informasi keuangan sebuah usaha atau perusahaan. Mulai dari informasi harta atau aset, kewajiban berupa hutang, dan ekuitas atau modal bisnis yang rinci dan lengkap agar bisnis dapat merencanakan proyek di masa depan.
  4. Laporan Arus Kas adalah laporan yang memberikan informasi tentang aliran kas masuk atau kas keluar bisnis saat ini. Dan informasi prediksi arus kas di periode yang akan datang. Sumber laporan arus kas ada bermacam-macam. Mulai dari hasil kegiatan operasional bisnis, kas bisnis, hingga pendanaan atau pinjaman yang bisnis dapat dari sumber luar.
  5. Catatan Laporan Keuangan adalah bagian dari keseluruhan laporan keuangan bisnis di mana disusun untuk merinci informasi keuangan bisnis sebelumnya. Laporan keuangan ini tidak wajib dibuat, namun keberadaannya dapat membantu stakeholder merangkum hasil laporan-laporan finansial bisnis di atas.

Transformasi Pembuatan Laporan Keuangan Klinik Digital Dengan teraMedik

Tentu saja, kelima bentuk laporan keuangan yang telah kami jelaskan memiliki fungsi dan peran tersendiri dalam tujuan pelaporan keuangan klinik. Di mana biasanya tiap bisnis akan memiliki kebutuhannya masing-masing sehingga memengaruhi perbedaan penggunaan laporan keuangan tersebut.

Namun, seiring dengan transformasi digital di sekitar lingkungan fasilitas pelayanan kesehatan. Pembuatan laporan keuangan klinik yang umumnya menghabiskan waktu berhari-hari dituntut untuk lebih cepat dan efisien. Di mana pencarian, pengumpulan, dan penyusunan data-data keuangan lebih terotomatis untuk banyak tenaga kesehatan yang bertanggungjawab.

Itulah mengapa tak sedikit aplikasi dan/atau sistem informasi manajemen khusus klinik, salah satunya teraMedik, mulai mengintegrasikan fungsi fitur otomatisasi pembuatan laporan keuangan klinik. 

Merujuk pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2013, SIM klinik dari teraMedik dapat memudahkan tenaga kesehatan dalam mengelola finansial internal klinik yang lebih cepat atau tidak membutuhkan waktu lama untuk menyusun laporan keuangan. Sebab, SIM klinik teraMedik sebagai sistem yang mendukung layanan kesehatan berbasis teknologi terpadu memiliki modul atau fitur yang lengkap dan terintegrasi teknologi web-cloud. Di mana juga memiliki performa terbaik dalam mendukung pengelolaan informasi terkait posisi keuangan klinik, seperti:

  • Tersedia dashboard yang menampilkan informasi keuangan klinik dengan instant dan bisa di akses dari perangkat desktop. Sehingga, akan memudahkan pengendalian dan monitoring keuangan klinik.
  • Modul keuangan teraMedik dapat menampilkan laporan terkait kondisi keuangan klinik secara akurat dan komprehensif. Selain itu, Anda bisa mengunduh atau export isi laporan dengan mudah ke dalam format Excel, PDF, dan format lain. Anda juga bisa mengelompokkan transaksi sesuai kebutuhan, membagi atau membatasi hak akses ke fitur laporan keuangan klinik.

Keunggulan Fitur teraMedik Lainnya

Selain itu, teraMedik juga memiliki modul atau fitur SIM klinik lain mendukung sisi front office hingga back office untuk membantu penyelenggaraan pelayanan medis dasar dan/atau medis spesialistik di instansi klinik. Mulai dari:

  • Dashboard, untuk menyajikan laporan rekapitulasi informasi terkait fitur-fitur dasar di dalam SIM dan aktivitas sistem lainnya.
  • Laporan, untuk mendukung berbagai dokumentasi kebutuhan dan operasional klinik. Mulai dari laporan praktik klinik, laporan daftar pasien, laporan resep dan penjualan obat, laporan diagnosa pasien, dan lain-lain.
  • Pendaftaran, untuk memfasilitasi pasien agar bisa mendaftar atau mendapatkan nomor antrian layanan klinik secara online. Sehingga, pasien tak lagi harus mengantri nomor pelayanan selama berjam-jam di dalam klinik.
  • Plasma antrian, untuk mengoptimalkan fungsi fitur pendaftaran di mana antrian pendaftaran pasien pada tiap poliklinik, farmasi, dan penunjang medis lainnya dapat di kelola dengan lebih baik.
  • Layanan dokter dan perawat, agar masing-masing dokter dan perawat dapat mengelola pelayanan terpusat dengan pasien serta memudahkan mereka dalam memantau sekaligus melacak catatan data pasien dari banyak tempat layanan dalam satu waktu.
  • Kasir, untuk memudahkan pengelolaan proses pembayaran tagihan layanan kesehatan.
  • Apotek, untuk memudahkan pengelolaan proses penjualan obat kepada pasien dan persediaan obat yang terorganisir secara digital.
  • Pembelian dan inventori, untuk mengelola transaksi pembelian dan pengadaan alat medis yang klinik butuhkan, mulai dari masker, sarung tangan, perban, plester, jarum suntik, dan bahkan peralatan bedah.
  • Rekam medis elektronik, untuk memfasilitasi tenaga kesehatan sekaligus pasien dalam mendapatkan rincian rekam medis atau riwayat medis dan perawatan pasien dalam satu tempat yang bersifat aman, rahasia, dan utuh.
  • Integrasi BPJS, di mana sistem melakukan bridging dengan BPJS untuk mengakses beberapa fasilitas yang di sediakan BPJS agar mempercepat dan mempermudah akses pasien yang memiliki BPJS agar pasien mendapatkan  pelayanan yang optimal.
  • Laboratorium, untuk mengelola informasi hingga mendukung pelaksanaan tindakan tepat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan kinerja laboratorium.

Tentunya dengan tampilan sistem yang ramah pengguna atau user friendly karena desainnya yang simple, menarik, sekaligus interaktif. Sehingga, tenaga kesehatan sebagai pengguna dapat merasakan pengalaman terbaik selama melaksanakan tugas dan pekerjaannya.

Performa pengelolaan laporan keuangan klinik atau rumah sakit akan lebih maksimal dengan mengintegrasikan SIM klinik dari teraMedik!

Dalam upaya pengambilan keputusan bisnis dan rencana bisnis di masa mendatang, sejatinya perusahaan atau instansi tertentu perlu memiliki serangkaian bahan pertimbangan atau evaluasi. Sebut saja instansi penyedia layanan kesehatan, contohnya klinik, yang membutuhkan dokumentasi laporan keuangan klinik. Di samping laporan-laporan lain seperti laporan kunjungan pasien, rekam medis pasien, inventaris klinik, hingga bahkan laporan pendapatan dari pelayanan tenaga kesehatan dan farmasi klinik.

Pengertian Laporan Keuangan Klinik

Seperti namanya, arti dari laporan keuangan klinik adalah catatan informasi keuangan pada suatu periode akuntansi yang berguna dalam menggambarkan kondisi atau kinerja finansial klinik. Dengan begitu, laporan tersebut sangat penting bagi keberlangsungan klinik saat ini atau di tahun-tahun mendatang.

Umumnya, laporan keuangan klinik berisikan catatan transaksi penjualan dan pembelian di dalam klinik serta transaksi moneter klinik lainnya. Di mana penyusunan laporan dilakukan ketika memasuki akhir periode akuntansi. Baik satu bulan, enam bulan, dua belas bulan, atau setiap periode waktu tertentu yang sesuai dengan kebijakan internal klinik.

Jenis Laporan Keuangan Klinik

Data terkait transaksi dan keuangan klinik haruslah tercatat dengan akurat. Tujuannya agar tenaga kesehatan beserta stakeholder klinik dapat mengevaluasi dan mencegah adanya kemungkinan masalah pada kondisi keuangannya. Untuk melakukannya, umumnya Anda perlu membuat lima jenis atau format utama laporan keuangan yang sesuai dengan standar sistem manajemen keuangan di Indonesia. Kelima jenis tersebut adalah:

  1. Laporan Laba Rugi adalah laporan yang berguna untuk mengetahui apakah bisnis mengalami keuntungan atau kerugian pada satu periode akuntansi. Laporan laba rugi biasanya berisikan informasi terkait pendapatan, beban finansial, laporan harga pokok produksi, beban pajak, dan jumlah laba atau rugi bisnis.
  2. Laporan Perubahan Modal adalah laporan yang menggambarkan perubahan seperti peningkatan atau penurunan modal dan aktiva bersih selama satu periode akuntansi. Komponen yang diperlukan untuk membuat laporan perubahan modal adalah:
    • Modal bisnis di awal periode operasional
    • Pengambilan dana pribadi pemilik bisnis
    • Jumlah laba dan rugi bersih bisnis dalam periode tersebut.
  3. Laporan Neraca atau Balance Sheet adalah laporan yang berisikan posisi dan informasi keuangan sebuah usaha atau perusahaan. Mulai dari informasi harta atau aset, kewajiban berupa hutang, dan ekuitas atau modal bisnis yang rinci dan lengkap agar bisnis dapat merencanakan proyek di masa depan.
  4. Laporan Arus Kas adalah laporan yang memberikan informasi tentang aliran kas masuk atau kas keluar bisnis saat ini. Dan informasi prediksi arus kas di periode yang akan datang. Sumber laporan arus kas ada bermacam-macam. Mulai dari hasil kegiatan operasional bisnis, kas bisnis, hingga pendanaan atau pinjaman yang bisnis dapat dari sumber luar.
  5. Catatan Laporan Keuangan adalah bagian dari keseluruhan laporan keuangan bisnis di mana disusun untuk merinci informasi keuangan bisnis sebelumnya. Laporan keuangan ini tidak wajib dibuat, namun keberadaannya dapat membantu stakeholder merangkum hasil laporan-laporan finansial bisnis di atas.

Transformasi Pembuatan Laporan Keuangan Klinik Digital Dengan teraMedik

Tentu saja, kelima bentuk laporan keuangan yang telah kami jelaskan memiliki fungsi dan peran tersendiri dalam tujuan pelaporan keuangan klinik. Di mana biasanya tiap bisnis akan memiliki kebutuhannya masing-masing sehingga memengaruhi perbedaan penggunaan laporan keuangan tersebut.

Namun, seiring dengan transformasi digital di sekitar lingkungan fasilitas pelayanan kesehatan. Pembuatan laporan keuangan klinik yang umumnya menghabiskan waktu berhari-hari dituntut untuk lebih cepat dan efisien. Di mana pencarian, pengumpulan, dan penyusunan data-data keuangan lebih terotomatis untuk banyak tenaga kesehatan yang bertanggungjawab.

Itulah mengapa tak sedikit aplikasi dan/atau sistem informasi manajemen khusus klinik, salah satunya teraMedik, mulai mengintegrasikan fungsi fitur otomatisasi pembuatan laporan keuangan klinik. 

Merujuk pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2013, SIM klinik dari teraMedik dapat memudahkan tenaga kesehatan dalam mengelola finansial internal klinik yang lebih cepat atau tidak membutuhkan waktu lama untuk menyusun laporan keuangan. Sebab, SIM klinik teraMedik sebagai sistem yang mendukung layanan kesehatan berbasis teknologi terpadu memiliki modul atau fitur yang lengkap dan terintegrasi teknologi web-cloud. Di mana juga memiliki performa terbaik dalam mendukung pengelolaan informasi terkait posisi keuangan klinik, seperti:

  • Tersedia dashboard yang menampilkan informasi keuangan klinik dengan instant dan bisa di akses dari perangkat desktop. Sehingga, akan memudahkan pengendalian dan monitoring keuangan klinik.
  • Modul keuangan teraMedik dapat menampilkan laporan terkait kondisi keuangan klinik secara akurat dan komprehensif. Selain itu, Anda bisa mengunduh atau export isi laporan dengan mudah ke dalam format Excel, PDF, dan format lain. Anda juga bisa mengelompokkan transaksi sesuai kebutuhan, membagi atau membatasi hak akses ke fitur laporan keuangan klinik.

Keunggulan Fitur teraMedik Lainnya

Selain itu, teraMedik juga memiliki modul atau fitur SIM klinik lain mendukung sisi front office hingga back office untuk membantu penyelenggaraan pelayanan medis dasar dan/atau medis spesialistik di instansi klinik. Mulai dari:

  • Dashboard, untuk menyajikan laporan rekapitulasi informasi terkait fitur-fitur dasar di dalam SIM dan aktivitas sistem lainnya.
  • Laporan, untuk mendukung berbagai dokumentasi kebutuhan dan operasional klinik. Mulai dari laporan praktik klinik, laporan daftar pasien, laporan resep dan penjualan obat, laporan diagnosa pasien, dan lain-lain.
  • Pendaftaran, untuk memfasilitasi pasien agar bisa mendaftar atau mendapatkan nomor antrian layanan klinik secara online. Sehingga, pasien tak lagi harus mengantri nomor pelayanan selama berjam-jam di dalam klinik.
  • Plasma antrian, untuk mengoptimalkan fungsi fitur pendaftaran di mana antrian pendaftaran pasien pada tiap poliklinik, farmasi, dan penunjang medis lainnya dapat di kelola dengan lebih baik.
  • Layanan dokter dan perawat, agar masing-masing dokter dan perawat dapat mengelola pelayanan terpusat dengan pasien serta memudahkan mereka dalam memantau sekaligus melacak catatan data pasien dari banyak tempat layanan dalam satu waktu.
  • Kasir, untuk memudahkan pengelolaan proses pembayaran tagihan layanan kesehatan.
  • Apotek, untuk memudahkan pengelolaan proses penjualan obat kepada pasien dan persediaan obat yang terorganisir secara digital.
  • Pembelian dan inventori, untuk mengelola transaksi pembelian dan pengadaan alat medis yang klinik butuhkan, mulai dari masker, sarung tangan, perban, plester, jarum suntik, dan bahkan peralatan bedah.
  • Rekam medis elektronik, untuk memfasilitasi tenaga kesehatan sekaligus pasien dalam mendapatkan rincian rekam medis atau riwayat medis dan perawatan pasien dalam satu tempat yang bersifat aman, rahasia, dan utuh.
  • Integrasi BPJS, di mana sistem melakukan bridging dengan BPJS untuk mengakses beberapa fasilitas yang di sediakan BPJS agar mempercepat dan mempermudah akses pasien yang memiliki BPJS agar pasien mendapatkan  pelayanan yang optimal.
  • Laboratorium, untuk mengelola informasi hingga mendukung pelaksanaan tindakan tepat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan kinerja laboratorium.

Tentunya dengan tampilan sistem yang ramah pengguna atau user friendly karena desainnya yang simple, menarik, sekaligus interaktif. Sehingga, tenaga kesehatan sebagai pengguna dapat merasakan pengalaman terbaik selama melaksanakan tugas dan pekerjaannya.