Digitalisasi Fungsi Kartu Stok Obat dengan SIM Klinik teraMedik!

Reading Time: 4 minutes

Membuat kartu stok obat di atas kertas sudah ketinggalan zaman! Kini Anda bisa melakukannya menggunakan SIM klinik dari teraMedik, lho.

Apotek merupakan salah satu fasilitas pelayanan kefarmasian yang mana bisa kita temukan di sekitar tempat tinggal. Atau mungkin sebagai unit layanan yang berada di dalam fasilitas pelayanan kesehatan. Seperti rumah sakit, puskesmas, balai kesehatan terpadu, dan klinik. Walaupun begitu, semua apotek akan memiliki tugas atau tanggung jawab yang besar dalam menyelenggarakan, mengoordinasikan, mengatur, dan mengawasi seluruh kegiatan pelayanan farmasi. Serta mengelola obat, bahan obat, alat kesehatan, bahan medis habis pakai, dan aspek farmasi lain dengan mendokumentasikannya ke dalam kartu stok obat.

Apa Itu Kartu Stok Obat?

Sederhananya, kartu stok obat adalah sebuah dokumen catatan yang memuat sejumlah informasi dasar obat untuk kebutuhan perencanaan, pengadaan, distribusi, penyimpanan, dan pengendalian persediaan obat. Adapun informasi dasar yang dimaksud mulai dari nama obat, jenis obat, golongan obat, jumlah satuan, serta tanggal expired.

Banyak yang menganggap bahwa kartu persediaan obat tersebut merupakan salah satu hal yang penting untuk menunjang standar pelaksanan layanan di fasilitas pelayanan kefarmasian. Pasalnya, dokumen tersebut dapat membantu apoteker dan/atau petugas farmasi lainnya dalam meminimalisir terjadinya kesalahan dan kehilangan maupun memudahkan penelusuran ketika terjadi kesalahan dan kehilangan obat.

Tak heran jika kartu stok obat berguna untuk mencatat mutasi obat seperti laporan penerimaan dan pengeluaran terkait obat, laporan kehilangan atau kerusakan obat, atau laporan adanya obat kadaluarsa.

Catatan pada kartu stok tersebut akan selalu di-update setiap hari dan harus sesuai setiap terjadi pergerakan obat di apotek. Karena mutasi obat biasanya akan terjadi setiap hari ketika ada pembelian maupun penjualan obat. Apabila tidak sesuai dengan data di lapangan. Maka itu berarti pengecekan fisik, pencatatan barang masuk dan keluar, serta stok opname setiap akhir bulan tidak dilakukan dengan teliti.

Pembuatan Kartu Stok Obat

Umumnya, kartu stok obat apotek perlu apoteker buat berdasarkan persediaan obat di gudang penyimpanan dan akan apoteker letakkan bersama dengan obat di gudang penyimpanan. Hal ini bertujuan agar proses distribusi obat yang apotek miliki menjadi lebih lancar dan terlacak dengan baik.

Seorang apoteker atau petugas farmasi tertentu harus mendata sejumlah informasi dasar obat ke dalam kartu stok. Informasi-informasi tersebut bisa terdiri dari nama obat, enis kategori atau golongan obat, tempat produksi obat, dan lokasi penyimpanan obat. Lalu juga ada isi dan jenis kemasan obat, jumlah satuan, harga obat per kemasan, tanggal expired atau kadaluarsa obat. 

Setelah itu, tak ketinggalan untuk mencatat tanggal dan jumlah penerimaan dan pengeluaran obat serta nomor dokumen pengeluaran atau penerimaan obat. Beberapa juga menyertakan asal obat dan kepada siapa obat ditujukan, nomor batch atau nomor lot, jumlah stok yang tersisa di dalam gudang penyimpanan, dan data petugas yang membuat laporan kartu stok obat.

Meskipun rincian data yang harus apoteker tulis bukanlah hal yang sulit dimengerti. Namun, butuh keahlian khusus untuk bisa mencatat semua itu pada setiap jenis obat di setiap harinya. Tentu tugas dan tanggung jawab seorang apoteker tidak hanya sekedar mencatat stok obat, bukan?

Sistem Informasi Apotek, Solusi Pembuatan Kartu Stok Obat yang Lebih Mudah

Nah, alih-alih harus mencatat stok obat secara manual di atas kertas atau menggunakan software pengolahan kata biasa. Apoteker dan/atau petugas farmasi lainnya bisa membuat kartu stok obat dengan mengandalkan aplikasi atau sistem informasi apotek.

Sebab, sistem informasi apotek dapat mendukung manajemen apotek yang lebih terintegrasi dan sesuai dengan fungsionalitas apotek fisik. Adapun manajemen apotek yang dimaksud adalah:

  • Manajemen keuangan apotek yang mengacu pada pengelolaan laba rugi, perubahan modal atau ekuitas, neraca atau balance, dan arus kas apotek.
  • Manajemen stok atau persediaan obat yang mencakup pengelolaan gudang utama obat dan persediaan obat di setiap etalase apotek. Dengan kata lain, manajemen apotek ini berhubungan langsung dengan penjualan obat kepada konsumen dan pembelian obat melalui supplier resmi.
  • Manajemen pemasaran yang merujuk pada pengelolaan teknik dan strategi pemasaran apotek dalam menjangkau konsumen sebanyak mungkin.

Alasan kenapa harus segera menggunakan sistem informasi apotek adalah karena sistem tersebut tidak terbatas pada penggunaan perseorangan, melainkan dapat digunakan oleh cabang-cabang apotek lain (jika ada). Tujuannya agar apabila ada perubahan data pada apotek pusat atau cabang. Maka data obat-obatan antara apotek pusat dan apotek cabang dapat langsung berubah. Dan juga tenaga kefarmasian seperti apoteker dapat mengelola data transaksi obat, bahan obat, alat kesehatan, bahan medis habis pakai, dan aspek farmasi lain dengan seefektif dan seefisien mungkin.

Buat Kartu Stok Obat Dengan Mudah Menggunakan SIM Klinik teraMedik!

Untungnya, teraMedik sebagai vendor atau penyelenggara sistem elektronik yang mendukung layanan kesehatan berbasis teknologi terpadu memiliki SIM klinik yang mengintegrasikan fungsi modul atau fitur terbaik untuk apotek digital.

Sistem informasi apotek teraMedik yang menjadi satu kesatuan dari SIM klinik terjamin memiliki performa yang optimal. Karena terdiri dari fitur-fitur pengolahan data yang fleksibel, ramah pengguna atau user friendly, dan mudah dimengerti oleh apoteker yang awam sekalipun. Beberapa fitur umum tersebut adalah:

  1. Dashboard master data obat. Fitur ini bertujuan membantu apoteker dalam memasukan data obat-obatan dari supplier ke dalam aplikasi kasir apotek. Di mana obat-obatan tersebut akan langsung di golongkan sesuai dengan kategori dan lokasi penyimpanan.
  2. Laporan Pembelian obat. Fitur ini bertujuan mencatat setiap transaksi pembelian obat yang apoteker lakukan dengan supplier. Selain itu, fitur tersebut juga membantu apoteker dalam mengetahui harga pokok obat. Sehingga mereka dapat menetapkan harga jual obat dengan baik.
  3. Laporan Penjualan obat. Fitur ini bertujuan membantu apoteker dalam mengelola data transaksi pembelian obat-obatan dengan pasien sebagai konsumen.
  4. Stock opname atau stock tacking. Fitur ini bertujuan membantu apoteker dalam proses perhitungan ulang dan pencatatan jumlah stok atau persediaan obat. Di mana proses perhitungan dan pencatatan tersebut umumnya dilakukan secara berkala dan sesuai dengan catatan akuntansi apotek.

Tak hanya untuk layanan apotek, SIM klinik teraMedik juga menyediakan modul atau fitur pelayanan kesehatan lainnya yang dapat membantu penyelenggaraan pelayanan medis dasar dan/atau medis spesialistik di instansi klinik. Mulai dari laporan klinik, pendaftaran online untuk pasien, kasir klinik, rekam medis elektronik, dan sistem informasi manajemen laboratorium.Untuk mengetahui informasi selengkapnya seputar harga dan produk teraMedik, Anda bisa kunjungi laman Harga Produk teraMedik atau langsung hubungi customer service di kontak berikut.