Bagaimana Langkah Manajemen Laboratorium Klinik yang Terbaik?

Reading Time: 4 minutes

Manajemen laboratorium klinik adalah prosedur pengelolaan laboratorium kesehatan milik klinik yang melayani pemeriksaan kesehatan pasien.

Tak bisa dipungkiri lagi bahwa klinik sebagai pilihan fasilitas pelayanan kesehatan terbaik, selain rumah sakit dan puskesmas, akan dapat beroperasi dengan baik apabila memiliki standar manajemen klinik yang terpadu. Baik itu pada manajemen poliklinik yang klinik kelola hingga manajemen laboratorium klinik. Tujuannya agar seluruh tenaga medis dan stakeholder yang bertanggung jawab dalam pelayanan kesehatan dapat menyelenggarakan layanan kesehatan sesuai dengan regulasi resmi dan kondisi pasien.

Khususnya pada laboratorium klinik yang mana segala bentuk perencanaan dan kegiatan operasional di dalamnya mengacu atau berpatokan pada suatu strategi dan proses manajemen yang paling tepat untuk tenaga medis lakukan. Dengan manajemen laboratorium, klinik dapat senantiasa menyelenggarakan pelayanan medis dasar dan/atau medis spesialistik dengan lebih efektif dan efisien. Bahkan memungkinkan pula bagi klinik untuk meningkatkan performa perawatan pasien dan mutu pelayanannya di depan pasien.

Apa Itu Laboratorium Klinik?

Sebelum membahas lebih dalam mengenai manajemen laboratorium klinik, ada baiknya untuk menyamakan pengetahuan tentang laboratorium klinik.

Menurut laporan resmi Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan milik Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, laboratorium klinik adalah sebuah fasilitas kesehatan khusus untuk keperluan menyelenggarakan pemeriksaan spesimen klinik di bidang Hematologi, Kimia Klinik, Mikrobiologi Klinik, Parasitologi Klinik, Imunologi Klinik, atau bidang lainnya untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan pasien.

Dapat di katakan pula bahwa laboratorium klinik adalah penunjang upaya tenaga medis, seperti dokter umum atau dokter spesialis, serta tenaga kesehatan lain, seperti perawat dan bidan, untuk mendiagnosis penyakit, penyembuhan penyakit, pemberian rekomendasi perawatan atau pengobatan, pemulihan kesehatan pasien, dan pemantauan hasil pengobatan.

Untuk meningkatkan mutu pelayanan laboratorium klinik, pengelola klinik dan/atau laboratorium harus mengacu pada manajemen laboratorium klinik itu sendiri. Sehingga, ketepatan dan keakuratan hasil uji laboratorium bisa di terima dengan baik oleh pasien dan keluarganya. 

Konsep Dasar Manajemen Laboratorium Klinik

Manajemen laboratorium klinik adalah prosedur pengelolaan laboratorium secara sistematik untuk mengumpulkan, menyimpan, mempertahankan, mengolah, mengambil, dan memvalidasi data yang laboratorium butuhkan selama kegiatan pelayanannya dalam rangka pengambilan keputusan manajemen.

Proses manajemen ini merupakan langkah dasar dalam merencanakan, mengelola, dan mengevaluasi suatu proses operasional di laboratorium sehari-hari. Hal ini juga mencakup pemilihan strategi dan inovasi yang tepat dalam mengembangkan sebuah lingkungan laboratorium. Oleh sebab itu, manajemen laboratorium klinik adalah suatu bagian yang tidak dapat terpisahkan dari kegiatan laboratorium sehari-hari.

Umumnya, langkah pengelolaan laboratorium klinik yang terbaik dapat terlaksana dengan mengimplementasikan berbagai peralatan atau alat-alat laboratorium yang canggih. Di samping mempekerjakan staf laboratorium profesional yang terampil untuk memudahkan pemakaian laboratorium. Karena dengan begitu, klinik dapat:

  • Memelihara kelancaran penggunaan laboratorium
  • Menyediakan alat atau bahan yang di perlukan untuk menguji dan memeriksa spesimen
  • Membuat format pinjaman yang tepat
  • Mendokumentasikan atau mengarsipkan hasil uji laboratorium dengan teratur
  • Meningkatkan mutu laboratorium sekaligus fasilitas klinik

Langkah Manajemen Laboratorium Klinik

Pada dasarnya, langkah pengelolaan laboratorium yang baik mengacu pada pengetahuan tentang penggunaan perangkat-perangkat di dalam lingkup laboratorium. Beberapa di antaranya adalah:

  1. Tata ruang laboratorium yang mana harus tertata sedemikian rupa sehingga laboratorium dapat berfungsi dengan baik. Hal ini karena tata ruang laboratorium merupakan pusat aktivitas dalam laboratorium.
  2. Alat laboratorium yang tenaga medis operasikan harus siap pakai, bersih, terkalibrasi, dan berfungsi dengan baik. Peralatan yang ada juga harus disertai dengan buku petunjuk pengoperasian. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya kerusakan pada alat di mana buku manual
    merupakan acuan untuk perbaikan alat sesuai kebutuhan.
  3. Infrastruktur laboratorium yang mencakup sarana utama (lokasi laboratorium, konstruksi laboratorium dan sarana lain). Serta sarana pendukung (ketersediaan energi listrik, gas, air, alat komunikasi, dan pendukung keselamatan kerja seperti pemadam kebakaran, hidran dan lain sebagainya). 
  4. Administrasi laboratorium umumnya meliputi segala kegiatan administrasi yang ada di laboratorium dengan memperhatikan beberapa hal-hal penting yang berpengaruh pada proses pengujian klinis di laboratorium klinik. Contohnya, inventaris peralatan laboratorium, daftar kebutuhan alat laboratorium, daftar pemakai laboratorium, daftar inventarisasi bahan kimia dan non-kimia, dan bahkan sistem evaluasi dan pelaporan.
  5. Organisasi laboratorium yang merujuk pada keseluruhan struktur organisasi, deskripsi pekerjaan, serta susunan personalia yang mengelola laboratorium.
  6. Fasilitas pendanaan untuk menjamin ketersediaan dana operasional laboratorium. Kebutuhan anggaran rutin ini harus selalu tenaga medis rencanakan dan evaluasi secara rutin agar dapat ditindaklanjuti. Dengan begitu, kegiatan operasional laboratorium dapat berjalan dengan baik dan tujuan organisasi dapat tercapai atau terpenuhi.

Apabila semua perangkat di atas dikelola secara optimal, maka akan dapat mendukung terwujudnya penerapan manajemen laboratorium yang baik. Dengan demikian, manajemen laboratorium klinik dapat dipahami sebagai suatu tindakan pengelolaan yang kompleks dan terarah. Demi terpenuhinya kualitas operasional sebuah laboratorium sejak dari perencanaan tata ruang sampai dengan perencanaan semua perangkat penunjang lainnya.

Tingkatkan Manajemen Laboratorium Klinik Dengan SIM teraMedik

Perkembangan teknologi dan digitalisasi proses bisnis yang terjadi selama beberapa tahun ke belakang telah memengaruhi manajemen dan pengelolaan operasional pelayanan kesehatan masyarakat seperti laboratorium klinik. Di mana segenap tenaga medis yang bertugas dituntut untuk mengintegrasikan sistem informasi manajemen klinik agar proses pengelolaannya berjalan lebih efektif.

Sebagai jawaban akan kebutuhan tersebut, teraMedik menghadirkan platform atau sistem untuk manajemen laboratorium (laboratorium information system) yang dikemas ke dalam satu sistem informasi manajemen klinik atau SIM klinik. Di mana laboratorium information system (LIS) pada SIM klinik teraMedik mengacu pada sistem yang bertujuan untuk mengelola informasi hingga mendukung pelaksanaan tindakan tepat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan kinerja laboratorium dengan lebih otomatis dan praktis.

Selain sistem manajemen laboratorium, SIM klinik teraMedik juga menyediakan modul atau fitur penunjang pelayanan kesehatan lainnya, mulai dari:

  • Laporan, untuk mendukung berbagai dokumentasi kebutuhan dan operasional klinik. Mulai dari laporan praktik klinik, laporan daftar pasien, laporan resep dan penjualan obat, laporan diagnosa pasien, dan lain-lain.
  • Pendaftaran, untuk memfasilitasi pasien agar bisa mendaftar atau mendapatkan nomor antrian layanan klinik secara online.
  • Plasma antrian, untuk mengoptimalkan fungsi fitur pendaftaran di mana antrian pendaftaran pasien pada tiap poliklinik, farmasi, dan penunjang medis lainnya dapat di kelola dengan lebih baik.
  • Layanan dokter dan perawat, agar masing-masing dokter dan perawat dapat mengelola pelayanan terpusat dengan pasien serta memudahkan mereka dalam memantau sekaligus melacak catatan data pasien dari banyak tempat layanan dalam satu waktu.
  • Kasir, untuk memudahkan pengelolaan proses pembayaran tagihan layanan kesehatan.
  • Apotek, untuk memudahkan pengelolaan proses penjualan obat kepada pasien dan persediaan obat yang terorganisir secara digital.
  • Rekam medis elektronik, untuk memfasilitasi tenaga kesehatan sekaligus pasien dalam mendapatkan rincian rekam medis atau riwayat medis dan perawatan pasien dalam satu tempat yang bersifat aman, rahasia, dan utuh.

Jangan ragu untuk segera menggunakan layanan SIM klinik dari teraMedik dalam membantu pengelolaan operasional laboratorium yang lebih maksimal.