Pentingnya Sistem Informasi Apotek Untuk Pelayanan Farmasi Klinik yang Optimal

Reading Time: 4 minutes

Sistem informasi apotek bertujuan untuk memudahkan pengelolaan penjualan obat ke pasien dan persediaan obat yang terorganisir secara digital.

Sehubungan dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2014 yang dirilis oleh situs resmi JDIH Kemenkeu RI, sejatinya setiap tingkat fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia perlu menggunakan sistem informasi kesehatan. Nah, dari sekian banyaknya jenis sistem informasi kesehatan yang ada, sistem informasi apotek cukup penting untuk diterapkan oleh fasilitas pelayanan kesehatan. Baik di tingkat rumah sakit rumah sakit pemerintah pusat, rumah sakit pemerintah daerah, atau rumah sakit swasta yang terdaftar, lalu klinik, puskesmas, tempat praktik mandiri dokter, apotek mandiri, dan bahkan laboratorium kesehatan.

Pengertian Sistem Informasi Apotek

Sederhananya, sistem informasi apotek adalah perangkat yang berisikan kumpulan informasi yang mendukung proses pemenuhan kebutuhan dan tanggung jawab apoteker untuk menyediakan informasi penjualan obat dan meningkatkan pelayanan di apotek. Tak hanya itu, sistem informasi apotek juga mendukung manajemen apotek yang lebih terintegrasi dan sesuai dengan fungsionalitas apotek. Adapun manajemen apotek yang dimaksud adalah:

  • Manajemen keuangan apotek yang mengacu pada pengelolaan laba rugi, perubahan modal atau ekuitas, neraca atau balance, dan arus kas apotek.
  • Manajemen stok atau persediaan obat yang mencakup pengelolaan gudang utama obat dan persediaan obat di setiap etalase apotek. Dengan kata lain, manajemen apotek ini berhubungan langsung dengan penjualan obat kepada konsumen dan pembelian obat melalui supplier resmi.
  • Manajemen pemasaran yang merujuk pada pengelolaan teknik dan strategi pemasaran apotek dalam menjangkau konsumen sebanyak mungkin.

Sistem informasi apotek bisa berupa aplikasi mobile yang diakses melalui smartphone dan/atau tablet maupun sistem berbasis website. Sistem juga tak terbatas pada penggunaan perseorangan, melainkan dapat digunakan oleh cabang-cabang apotek lain (jika ada). Tujuannya agar data obat-obatan antara apotek pusat dan apotek cabang dapat langsung berubah. Apabila ada perubahan data pada apotek pusat atau cabang.

Bahkan, beberapa kasus penggunaan memperlihatkan bahwa sistem informasi apotek dapat mendukung kinerja telemedicine yang lebih optimal. Sekedar informasi tambahan, telemedicine adalah sistem pelayanan kesehatan yang dilaksanakan secara jarak jauh antara tenaga kesehatan profesional dan pasien dengan menggunakan perangkat teknologi informasi dan komunikasi.

Di mana telemedis akan berperan sebagai layanan konsultasi klinis jarak jauh untuk merekomendasikan pengobatan pasien. Setelah tahap mempertemukan pasien dengan tenaga kesehatan ahli untuk konsultasi online dan pemberian diagnosis yang tepat.

Perkembangan Sistem Informasi Apotek di Indonesia

Keberadaan sistem apotek digital tersebut di latarbelakangi oleh transformasi digital yang memengaruhi tata kelola pelayanan kesehatan di Indonesia untuk mulai terintegrasi dengan teknologi sistem informasi yang canggih dan terpadu. Di mana sistem informasi kesehatan dapat mengarahkan tindakan atau keputusan yang berguna dalam mendukung peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat. Khususnya pada penjualan dan penyediaan obat-obatan untuk pasien yang membutuhkan.

Selain itu, peran sistem informasi apotek semakin penting semenjak pandemi COVID-19 melanda seluruh negara di dunia dan menjangkiti banyak orang. Karena orang-orang akan berlomba-lomba mencari dan membeli banyak obat. Hal inilah yang membuat pengelola apotek dan apoteker di tuntut untuk mengelola data transaksi obat dengan seefektif dan seefisien mungkin.

Sistem informasi apotek yang berperforma optimal memiliki fitur-fitur pengolahan data yang fleksibel. Lalu juga ramah pengguna atau user friendly, dan mudah dimengerti oleh apoteker yang awam sekalipun. Beberapa fitur umum tersebut adalah:

  1. Dashboard master data obat. Fitur ini bertujuan membantu apoteker dalam memasukan data obat-obatan dari supplier ke dalam aplikasi kasir apotek. Di mana obat-obatan tersebut akan langsung di golongkan sesuai dengan kategori dan lokasi penyimpanan.
  2. Laporan Pembelian obat. Fitur ini bertujuan mencatat setiap transaksi pembelian obat yang apoteker lakukan dengan supplier. Selain itu, fitur tersebut juga membantu apoteker dalam mengetahui harga pokok obat sehingga mereka dapat menetapkan harga jual obat dengan baik.
  3. Laporan Penjualan obat. Fitur ini bertujuan membantu apoteker dalam mengelola data transaksi pembelian obat-obatan dengan pasien sebagai konsumen.
  4. Stock opname atau stock tacking. Fitur ini bertujuan membantu apoteker dalam proses perhitungan ulang dan pencatatan jumlah stok atau persediaan obat. Di mana proses perhitungan dan pencatatan tersebut umumnya di lakukan secara berkala dan sesuai dengan catatan akuntansi apotek.

Penuhi Kebutuhan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Dengan SIM Klinik teraMedik!

Untungnya, teraMedik sebagai sistem yang mendukung layanan kesehatan berbasis teknologi terpadu memiliki SIM klinik yang mengintegrasikan fungsi modul atau fitur terbaik untuk apotek digital. Tak hanya itu, SIM klinik teraMedik juga memiliki modul atau fitur lainnya untuk mendukung sisi front office hingga back office. Serta membantu penyelenggaraan pelayanan medis dasar dan/atau medis spesialistik di instansi klinik, mulai dari:

  • Dashboard, untuk menyajikan laporan rekapitulasi informasi terkait fitur-fitur dasar di dalam SIM dan aktivitas sistem lainnya.
  • Laporan, untuk mendukung berbagai dokumentasi kebutuhan dan operasional klinik.
  • Pendaftaran, untuk memfasilitasi pasien agar bisa mendaftar atau mendapatkan nomor antrian layanan klinik secara online.
  • Plasma antrian, untuk mengoptimalkan fungsi fitur pendaftaran di mana antrian pendaftaran pasien pada tiap poliklinik, farmasi, dan penunjang medis lainnya dapat di kelola dengan lebih baik.
  • Layanan dokter dan perawat, agar masing-masing dokter dan perawat dapat mengelola pelayanan terpusat dengan pasien serta memudahkan mereka dalam memantau sekaligus melacak catatan data pasien dari banyak tempat layanan dalam satu waktu.
  • Kasir, untuk memudahkan pengelolaan proses pembayaran tagihan layanan kesehatan.
  • Pembelian dan inventori, untuk mengelola transaksi pembelian dan pengadaan alat medis yang klinik butuhkan.
  • Rekam medis elektronik, untuk memfasilitasi tenaga kesehatan sekaligus pasien dalam mendapatkan rincian rekam medis atau riwayat medis dan perawatan pasien dalam satu tempat yang bersifat aman, rahasia, dan utuh.
  • Integrasi BPJS, di mana sistem melakukan bridging dengan BPJS untuk mengakses beberapa fasilitas yang di sediakan BPJS agar mempercepat dan mempermudah akses pasien yang memiliki BPJS agar pasien mendapatkan  pelayanan yang optimal.
  • Laboratorium, untuk mengelola informasi hingga mendukung pelaksanaan tindakan tepat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan kinerja laboratorium.

Dan berkat  infrastruktur sistem yang di kembangkan dengan tools open source dan bebas lisensi, baik pada database maupun tools pendukung lainnya, SIM klinik teraMedik memiliki harga atau tarif instalasi yang lebih murah daripada vendor SIM klinik lainnya. Untuk mengetahui informasi selengkapnya seputar harga dan produk teraMedik, Anda bisa kunjungi laman Harga Produk teraMedik atau langsung hubungi customer service di kontak berikut.